Warung Hik Ideologis
Hik Ideologis, begitu teman-teman memberikan julukan untuk warung makan pinggir jalan yang menyajikan makanan dan minuman dengan menu sederhana ini. Sang penjual adalah seorang bapak yang pemikirannya lumayan Ideologis. Meskipun tidak begitu murah senyum, namun beliau adalah sosok yang ramah.
Suatu hari ketika kami berkenalan dengan sang pemilik warung, dengan suaranya yang khas ia mengatakan “Nama saya pak Sonhaji mas, gimana? Penjual hik bisa naik haji to… hahaha”. Seketika kami pun ikut tertawa.
Berada tidak begitu jauh dari kantor sekretariat HTI chapter Kampus Soloraya, warung makan ini menjadi salah satu pilihan menarik bagi para aktivis Gema Pembebasan Solo saat ingin memanjakan perutnya. Selain harganya yang tidak begitu mahal, pak Sonhaji orangnya juga sangat asik ketika diajak berbincang-bincang mengenai urusan umat, terutama tentang upaya perjuangan penegakkan syariah dan khilafah. Itulah kenapa kedai ini diberi julukan oleh teman-teman dengan sebutan “Hik Ideologis”.
“wah kalau syariah Islam kan syariah dari Allah, ya harus setuju mas!”. Begitu jawaban dari pak Sonhaji ketika saya melontarkan sebuah pertanyaan kepadanya. “Tapi partai-partai Islam tidak bisa lagi dipercaya mas, setelah menjabat mereka menjadi lupa“. Tambah pria yang sudah berkepala lima ini. Ia juga mengaku pernah ikut aktif dalam beberapa parpol Islam.
Pak son memaparkan kalau negri ini mau menarapkan syariah Islam, maka Negara menjadi makmur, menyekolahkan anak bisa gratis. “Kalau itu saya percaya pak!”. Sahutku sambil tersenyum kepadanya.
Semoga saja harapan pak Son bisa segera terwujud, sehingga negri ini pun menjadi makmur, namun yang paling utama adalah agar Indonesia terbebas dari sistem kufur. Amiin. Siapa yang mau mampir ke warung hik Ideologis?
Suatu hari ketika kami berkenalan dengan sang pemilik warung, dengan suaranya yang khas ia mengatakan “Nama saya pak Sonhaji mas, gimana? Penjual hik bisa naik haji to… hahaha”. Seketika kami pun ikut tertawa.
Berada tidak begitu jauh dari kantor sekretariat HTI chapter Kampus Soloraya, warung makan ini menjadi salah satu pilihan menarik bagi para aktivis Gema Pembebasan Solo saat ingin memanjakan perutnya. Selain harganya yang tidak begitu mahal, pak Sonhaji orangnya juga sangat asik ketika diajak berbincang-bincang mengenai urusan umat, terutama tentang upaya perjuangan penegakkan syariah dan khilafah. Itulah kenapa kedai ini diberi julukan oleh teman-teman dengan sebutan “Hik Ideologis”.
“wah kalau syariah Islam kan syariah dari Allah, ya harus setuju mas!”. Begitu jawaban dari pak Sonhaji ketika saya melontarkan sebuah pertanyaan kepadanya. “Tapi partai-partai Islam tidak bisa lagi dipercaya mas, setelah menjabat mereka menjadi lupa“. Tambah pria yang sudah berkepala lima ini. Ia juga mengaku pernah ikut aktif dalam beberapa parpol Islam.
Pak son memaparkan kalau negri ini mau menarapkan syariah Islam, maka Negara menjadi makmur, menyekolahkan anak bisa gratis. “Kalau itu saya percaya pak!”. Sahutku sambil tersenyum kepadanya.
Semoga saja harapan pak Son bisa segera terwujud, sehingga negri ini pun menjadi makmur, namun yang paling utama adalah agar Indonesia terbebas dari sistem kufur. Amiin. Siapa yang mau mampir ke warung hik Ideologis?

Sumber:
Catatan Ali Mustofa Abdurrahman: Warung Hik Ideologis
Labels: Informasi
