Catatan Ali Mustofa Abdurrahman: Liputan Aksi MHTI: Selamatkan generasi dari HIV AIDS dan seks bebas dengan syariah dan khilafah
Ratusan massa dari Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Soloraya pada hari ahad (29/11) menggelar aksi damai dengan tajuk “Selamatkan generasi dari HIV AIDS dan seks bebas dengan syariah dan khilafah”. Massa mulai bergerak dari lapangan Sriwedari menuju bundaran Gladak Solo pada Pk 09.30 WIB.
Ketua DPD MHTI Soloraya Ustadzah Nikmah S.Pd ketika di temui wartawan menegaskan bahwa aksi ini di gelar serentak di seluruh Indonesia dalam rangka penolakan terhadap kondomisasi dan free seks, serta menyerukan penaggulangan HIV AIDS dengan cara menerapkan Syariah Islam dalam bingkai Negara Khilafah sebagai solusi tuntas peramasalahan HIV AIDS.
“Penanggulangan HIV AIDS bukan dengan kondomisasi, itu sama saja melegalkan terhadap perzinahan, apalagi pemakaian alat kontrasepsi ini terbukti tidak aman. Realitasnya penyebaran HIV AIDS malah semakin meningkat. Maka tidak ada jalan lain kecuali dengan diterapkannya syariah Islam” Ujarnya mantap.
Ia juga menambahkan bahwa “faktor utama penyebaran penyakit ini adalah seks bebas dan narkoba, Islam punya solusi preventif yakni keduanya sama-sama di haramkan. Khilafah akan menerapkan aturan pergaulan yang akan menjamin ketenangan hidup, selain itu juga memberikan sanksi yang tegas begi para pelaku.” Tandasnya.
Sesampainya di Gladak, acara menjadi semakin meriah dengan adanya aksi teatrikal lapangan. Teatrikal yang diperagakan sebagian peserta aksi ini menceritakan seorang penderita AIDS yang sedang menjerit meminta tolong, sekulerisme dan liberalisme tidak dapat berbuat apa-apa, kemudian munculah khilafah Islam yang mampu menolongnya. Bersamaan dengan kemunculan khilafah, seluruh peserta aksi berkali-kali meneriakkan yel yel: Bring back Islam…! Bring back khilafah…!
Aksi damai ini juga menampilkan beberapa orator. Orasi pertama disampaikan oleh Ustadzah drg. Wati, ia mengutarakan fakta-fakta tentang HIV AIDS dan seks bebas di Indonesia. “Atas nama HAM, seks bebas dan homoseksual di biarkan begitu saja. Atas nama keuntungan materi, narkoba dan minuman keras seolah-olah tidak di tanggulangi. Sungguh, jika kita mau menyelamatkan generasi negri ini, marilah kita terapkan syariah dan khilafah”. Teriaknya, yang kemudian di ikuti pekikkan takbir oleh para peserta aksi.
Senada dengan yang lain, ustadzah Tri Budiana S.Pd yang bertindak selaku orator terakhir mengingatkan kepada seluruh komponen bangsa untuk meninggalkan segala upaya penangunggulangan HIV AIDS yang bertentangan dengan syariah Islam, karena nyata-nyata upaya tersebut lahir dari cara pandang sekuler-liberal yang akan mengekalkan persoalan.
Setelah pembacaan doa, akhirnya para peserta aksi membubarkan diri secara tertib.
AM (LI/HTI C Kampus Soloraya)
Ketua DPD MHTI Soloraya Ustadzah Nikmah S.Pd ketika di temui wartawan menegaskan bahwa aksi ini di gelar serentak di seluruh Indonesia dalam rangka penolakan terhadap kondomisasi dan free seks, serta menyerukan penaggulangan HIV AIDS dengan cara menerapkan Syariah Islam dalam bingkai Negara Khilafah sebagai solusi tuntas peramasalahan HIV AIDS.
“Penanggulangan HIV AIDS bukan dengan kondomisasi, itu sama saja melegalkan terhadap perzinahan, apalagi pemakaian alat kontrasepsi ini terbukti tidak aman. Realitasnya penyebaran HIV AIDS malah semakin meningkat. Maka tidak ada jalan lain kecuali dengan diterapkannya syariah Islam” Ujarnya mantap.
Ia juga menambahkan bahwa “faktor utama penyebaran penyakit ini adalah seks bebas dan narkoba, Islam punya solusi preventif yakni keduanya sama-sama di haramkan. Khilafah akan menerapkan aturan pergaulan yang akan menjamin ketenangan hidup, selain itu juga memberikan sanksi yang tegas begi para pelaku.” Tandasnya.
Sesampainya di Gladak, acara menjadi semakin meriah dengan adanya aksi teatrikal lapangan. Teatrikal yang diperagakan sebagian peserta aksi ini menceritakan seorang penderita AIDS yang sedang menjerit meminta tolong, sekulerisme dan liberalisme tidak dapat berbuat apa-apa, kemudian munculah khilafah Islam yang mampu menolongnya. Bersamaan dengan kemunculan khilafah, seluruh peserta aksi berkali-kali meneriakkan yel yel: Bring back Islam…! Bring back khilafah…!
Aksi damai ini juga menampilkan beberapa orator. Orasi pertama disampaikan oleh Ustadzah drg. Wati, ia mengutarakan fakta-fakta tentang HIV AIDS dan seks bebas di Indonesia. “Atas nama HAM, seks bebas dan homoseksual di biarkan begitu saja. Atas nama keuntungan materi, narkoba dan minuman keras seolah-olah tidak di tanggulangi. Sungguh, jika kita mau menyelamatkan generasi negri ini, marilah kita terapkan syariah dan khilafah”. Teriaknya, yang kemudian di ikuti pekikkan takbir oleh para peserta aksi.
Senada dengan yang lain, ustadzah Tri Budiana S.Pd yang bertindak selaku orator terakhir mengingatkan kepada seluruh komponen bangsa untuk meninggalkan segala upaya penangunggulangan HIV AIDS yang bertentangan dengan syariah Islam, karena nyata-nyata upaya tersebut lahir dari cara pandang sekuler-liberal yang akan mengekalkan persoalan.
Setelah pembacaan doa, akhirnya para peserta aksi membubarkan diri secara tertib.
AM (LI/HTI C Kampus Soloraya)
Start: Sri Wedari Solo
Massa sudah bergerak menuju Bundaran Gladak
Panggung utama untuk berorasi, di Bundaran Gladak
Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI)
Yang berjaket hitam "ente ngapain di situ...?!" :-D
Labels: Liputan Khusus
Cetak halaman ini