Mimpi Obama yang Musnah
Terpilihnya Presiden Amerika kulit hitam pertama awalnya dimaksudkan menjadi mercu suar harapan tidak hanya bagi Barat, tetapi juga sarana menyatukan dunia. Namun mimpi itu telah jauh menjadi kenyataan di mana setelah hampir satu tahun berlalu tidak ada prestasi nyata Obama. Baik di dalam negeri maupun di luar negeri sang Presiden telah gagal menyampaikan pesan kampanyenya ‘change, we believe in’ (perubahan, yang kita percayai)
Di dalam negeri telah terjadi serangkaian kemunduran cepat yang mengubah mimpinya menjadi mimpi buruk. Janji-janji kampanye yang berkaitan dengan ekonomi, kesehatan, dan lingkungan sedikit sekali terlihat perubahannya. Bukan saja masih ada masalah besar dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan bagi jutaan orang Amerika yang miskin tapi Obama seringkali enggan untuk membatasi perilaku para bankir yang tidak bertanggung jawab. Dengan sinis Obama menyatakan “Mengapa kita akan menutup kompensasi eksekutif untuk para banker Wall Street dan bukannya para pengusaha Silicon Valley atau para pemain sepak bola [Amerika]? ” ketika member tanggapan terhadap ide mendisiplinkan keserakahan para bankir itu.
Isu lingkungan bidang lain yang mengecewakan dari Obama. Dia terlihat malas untuk bertindak atas isu pengurangan emisi rumah kaca, bahkan tertinggal di belakang Cina atas kuota efisiensi bahan bakar. Selain atas isu yang paling penting untuk mengurangi emisi secara keseluruhan, Obama menolak proposal pengurangan 20 % tingkat emisi untuk tahun 2020 agar sama seperti pada tahun 1990.
Adapun apa yang tampaknya seperti inisiatif kesehatan yang dermawan untuk perawatan kesehatan bagi jutaan orang yang hidup tanpa punya jaminan kesehatan mendasar, Obama tidak menghadapi sesuatu selain penentangan. Bukan hanya dari Partai Republik, tetapi juga dari masyarakat banyak dengan menganggap idenya sebagai ‘tidak -Amerika “. Pukulan terbaru datang dalam jumlah kursi senat Massachusetts, yang biasanya menjadi tempat yang aman bagi kaum democrat. Ini berarti kaum Republikan dapat mengacaukan setiap RUU yang ingin dimajukan oleh Obama, seperti inisiatif pelayanan kesehatan itu.
Nobel Perdamaian Obama juga diberikan pada saat semakin meningkatnya perlawanan terhadap penjajahan AS di Afghanistan dan Pakistan. Sementara dia tetap mempertahankan pendudukannya di Irak. Visinya telah secara permanen terpaku pada sasaran-sasaran luar negeri selama tahun lalu, dengan mengingatkan rakyat Amerika dengan pengerahan lebih dari 30.000 tentara AS di Afghanistan. Hal ini mengakibatkan ribuan kematian bagi penduduk Afghan dan bahkan lebih banyak keluarga-keluarga yang menjadi pengungsi yang sekarang tinggal di tenda-tenda.
Kegagalannya terus meluas ke soal Timur Tengah di mana dia awalnya memberi harapan bagi tindakan yang tidak berat sebelah dalam masalah di Palestina. Dalam pidatonya di sebuah universitas Mesir pada bulan Juni dia menyatakan ingin seimbang pada masalah tersebut . “Jadi, mari kita hilangkan keraguan: situasi yang dihadapi rakyat Palestina adalah tidak bisa ditolerir. Amerika tidak akan berpaling atas aspirasi yang sah bagi martabat bangsa Palestina, untuk mendapatkan kesempatan, dan Negara mereka sendiri “, ujarnya. Kenyataannya jauh dari fantasi dan retorika Obama. Tahun lalu telah menunjukkan bahwa dia hanya melanjutkan kebijakan Bush untuk tetap mempertahankan Israel dengan tetap menjaga hubungan yang menguntungkan secara politis.
Israel terus membangun permukiman meskipun Obama telah berulang kali menyerukan agar menghentikan pembangunan seperti itu, sehingga membuat Obama mundur dalam konsentrasi perundingan antara kedua pihak yang bertikai. Kegagalan yang diyakini dengan luas di Israel menunjukkan ketidak becusan Obama, dan lebih memperlihatkan agenda Obama yang sebenarnya tidak membela Palestina, melainkan untuk mengendalikan problem pertumbuhan jumlah anak-anak Palestina.
Sebagai umat Nabi SAW, kita tidak terkejut atau kecewa dengan konsekuensi-konsekuensi ini dalam satu tahun ke depan. Siklus kekecewaan hanya akan hilang ketika kita menganalisa masalah yang menyelimuti kita. Cara untuk memahami sebuah negara atau seorang pemimpin adalah pertama-tama dengan memahami sudut pandang mereka, cara bagaimana mereka memandang hidup ini dan bagaimana mereka memecahkan masalah mereka.
AS terus memakan korban dari dua perang yang saat ini berlangsung lebih lama daripada Perang Dunia Kedua . Satu-satunya yang konsisten dari Obama adalah fakta bahwa ia akan melanjutkan kebijakan para ahli luar negeri dari pemerintahan Bush . Obama tidak memiliki rencana untuk menyimpang dari seperti jalan seperti itu.
Alih-alih berpegang pada harapan yang dimiliki para pemimpin Barat itu, kami sebagaimana Nabi SAW dan para sahabat menolak godaan untuk mendapatkan segala kemudahan kalau harus menyimpang dari sunnah beliau . Apalagi harus bertentangan dengan seruan untuk kembali kepada cara hidup Islam agar menjadi kenyataan hidup dengan dipimpin oleh Khilafah, orang yang memimpin kita kita dengan tulus. (Zainab Ismail)
Di dalam negeri telah terjadi serangkaian kemunduran cepat yang mengubah mimpinya menjadi mimpi buruk. Janji-janji kampanye yang berkaitan dengan ekonomi, kesehatan, dan lingkungan sedikit sekali terlihat perubahannya. Bukan saja masih ada masalah besar dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan bagi jutaan orang Amerika yang miskin tapi Obama seringkali enggan untuk membatasi perilaku para bankir yang tidak bertanggung jawab. Dengan sinis Obama menyatakan “Mengapa kita akan menutup kompensasi eksekutif untuk para banker Wall Street dan bukannya para pengusaha Silicon Valley atau para pemain sepak bola [Amerika]? ” ketika member tanggapan terhadap ide mendisiplinkan keserakahan para bankir itu.
Isu lingkungan bidang lain yang mengecewakan dari Obama. Dia terlihat malas untuk bertindak atas isu pengurangan emisi rumah kaca, bahkan tertinggal di belakang Cina atas kuota efisiensi bahan bakar. Selain atas isu yang paling penting untuk mengurangi emisi secara keseluruhan, Obama menolak proposal pengurangan 20 % tingkat emisi untuk tahun 2020 agar sama seperti pada tahun 1990.
Adapun apa yang tampaknya seperti inisiatif kesehatan yang dermawan untuk perawatan kesehatan bagi jutaan orang yang hidup tanpa punya jaminan kesehatan mendasar, Obama tidak menghadapi sesuatu selain penentangan. Bukan hanya dari Partai Republik, tetapi juga dari masyarakat banyak dengan menganggap idenya sebagai ‘tidak -Amerika “. Pukulan terbaru datang dalam jumlah kursi senat Massachusetts, yang biasanya menjadi tempat yang aman bagi kaum democrat. Ini berarti kaum Republikan dapat mengacaukan setiap RUU yang ingin dimajukan oleh Obama, seperti inisiatif pelayanan kesehatan itu.
Nobel Perdamaian Obama juga diberikan pada saat semakin meningkatnya perlawanan terhadap penjajahan AS di Afghanistan dan Pakistan. Sementara dia tetap mempertahankan pendudukannya di Irak. Visinya telah secara permanen terpaku pada sasaran-sasaran luar negeri selama tahun lalu, dengan mengingatkan rakyat Amerika dengan pengerahan lebih dari 30.000 tentara AS di Afghanistan. Hal ini mengakibatkan ribuan kematian bagi penduduk Afghan dan bahkan lebih banyak keluarga-keluarga yang menjadi pengungsi yang sekarang tinggal di tenda-tenda.
Kegagalannya terus meluas ke soal Timur Tengah di mana dia awalnya memberi harapan bagi tindakan yang tidak berat sebelah dalam masalah di Palestina. Dalam pidatonya di sebuah universitas Mesir pada bulan Juni dia menyatakan ingin seimbang pada masalah tersebut . “Jadi, mari kita hilangkan keraguan: situasi yang dihadapi rakyat Palestina adalah tidak bisa ditolerir. Amerika tidak akan berpaling atas aspirasi yang sah bagi martabat bangsa Palestina, untuk mendapatkan kesempatan, dan Negara mereka sendiri “, ujarnya. Kenyataannya jauh dari fantasi dan retorika Obama. Tahun lalu telah menunjukkan bahwa dia hanya melanjutkan kebijakan Bush untuk tetap mempertahankan Israel dengan tetap menjaga hubungan yang menguntungkan secara politis.
Israel terus membangun permukiman meskipun Obama telah berulang kali menyerukan agar menghentikan pembangunan seperti itu, sehingga membuat Obama mundur dalam konsentrasi perundingan antara kedua pihak yang bertikai. Kegagalan yang diyakini dengan luas di Israel menunjukkan ketidak becusan Obama, dan lebih memperlihatkan agenda Obama yang sebenarnya tidak membela Palestina, melainkan untuk mengendalikan problem pertumbuhan jumlah anak-anak Palestina.
Sebagai umat Nabi SAW, kita tidak terkejut atau kecewa dengan konsekuensi-konsekuensi ini dalam satu tahun ke depan. Siklus kekecewaan hanya akan hilang ketika kita menganalisa masalah yang menyelimuti kita. Cara untuk memahami sebuah negara atau seorang pemimpin adalah pertama-tama dengan memahami sudut pandang mereka, cara bagaimana mereka memandang hidup ini dan bagaimana mereka memecahkan masalah mereka.
AS terus memakan korban dari dua perang yang saat ini berlangsung lebih lama daripada Perang Dunia Kedua . Satu-satunya yang konsisten dari Obama adalah fakta bahwa ia akan melanjutkan kebijakan para ahli luar negeri dari pemerintahan Bush . Obama tidak memiliki rencana untuk menyimpang dari seperti jalan seperti itu.
Alih-alih berpegang pada harapan yang dimiliki para pemimpin Barat itu, kami sebagaimana Nabi SAW dan para sahabat menolak godaan untuk mendapatkan segala kemudahan kalau harus menyimpang dari sunnah beliau . Apalagi harus bertentangan dengan seruan untuk kembali kepada cara hidup Islam agar menjadi kenyataan hidup dengan dipimpin oleh Khilafah, orang yang memimpin kita kita dengan tulus. (Zainab Ismail)
Labels: Liputan Khusus
Cetak halaman ini