28 Juta Rakyat AS Antri Makanan
Ironis. Rakyatnya di rumah semakin lapar, tapi Paman Sam sibuk menembaki rakyat sipil di negeri orang
Congressional Budget Office yang mengurusi anggaran negara Paman Sam telah mengumumkan bahwa tahun ini jumlah rakyat Amerika yang memerlukan bantuan makanan akan meninggkat tajam hingga ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Lebih dari 28 juta rakyat AS memerlukan bantuan makanan di tahun 2010 ini, demikian kata CBO pekan ini.
Jika pemerintah AS gagal mengurangi jumlah tersebut, Presiden Barrack Obama yang berasal dari Partai Demokrat sepertinya tidak akan mendapatkan hasil yang baik dalam pemilihan tengah waktu pada Nopember 2010, kata para pengamat.
Namun demikian, menurut Isabel Sohail dari Brookings Institution, yang merupakan seorang pakar masalah kemiskinan, bahwa penambahan jumlah anggaran dalam bidang kesejahteraaan akan membantu AS untuk bangkit dari krisis ekonomi.
Fakta bahwa ada begitu banyak jumlah rakyat Amerika yang butuh kupon hanya untuk sekedar bisa makan, mencengangkan banyak pihak. Sebab selama ini negara yang menobatkan dirinya sebagai polisi dunia itu selalu menggembar-gemborkan kemampuan ekonominya dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Demikian tulis BBC dalam sebuah laporannya.
Sekarang sudah saatnya Obama, Presiden kulit hitam pertama AS dan peraih Nobel Perdamaian 2009, harus memikirkan rakyatnya sendiri yang kelaparan dan berhenti menembaki rakyat sipil tak bersalah di negeri orang. (hidayatullah.com, 6/1/2010)
http://hizbut-tahrir.or.id/2010/01/07/28-juta-rakyat-as-antri-makanan/
Congressional Budget Office yang mengurusi anggaran negara Paman Sam telah mengumumkan bahwa tahun ini jumlah rakyat Amerika yang memerlukan bantuan makanan akan meninggkat tajam hingga ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Lebih dari 28 juta rakyat AS memerlukan bantuan makanan di tahun 2010 ini, demikian kata CBO pekan ini.
Jika pemerintah AS gagal mengurangi jumlah tersebut, Presiden Barrack Obama yang berasal dari Partai Demokrat sepertinya tidak akan mendapatkan hasil yang baik dalam pemilihan tengah waktu pada Nopember 2010, kata para pengamat.
Namun demikian, menurut Isabel Sohail dari Brookings Institution, yang merupakan seorang pakar masalah kemiskinan, bahwa penambahan jumlah anggaran dalam bidang kesejahteraaan akan membantu AS untuk bangkit dari krisis ekonomi.
Fakta bahwa ada begitu banyak jumlah rakyat Amerika yang butuh kupon hanya untuk sekedar bisa makan, mencengangkan banyak pihak. Sebab selama ini negara yang menobatkan dirinya sebagai polisi dunia itu selalu menggembar-gemborkan kemampuan ekonominya dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Demikian tulis BBC dalam sebuah laporannya.
Sekarang sudah saatnya Obama, Presiden kulit hitam pertama AS dan peraih Nobel Perdamaian 2009, harus memikirkan rakyatnya sendiri yang kelaparan dan berhenti menembaki rakyat sipil tak bersalah di negeri orang. (hidayatullah.com, 6/1/2010)
http://hizbut-tahrir.or.id/2010/01/07/28-juta-rakyat-as-antri-makanan/
Labels: Berita Luar Negeri
Cetak halaman ini